Kisah Buruh dalam Menghidupkan Kegiatan Serikat Pekerja

0

Solidaritas.net – Meski keberadaan serikat pekerja begitu penting dalam perjuangan kaum buruh dalam mendapatkan hak-haknya secara layak dari para pengusaha, namun ternyata masih banyak buruh yang tak peduli dan enggan untuk aktif dalam organisasi yang menaungi mereka tersebut. Berbagai hal menjadi alasan; mulai dari kekhawatiran akan mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan hingga urusan keluarga.

serikat pekerja diskusi
Suasana diskusi di kalangan serikat pekerja. Sumber: facebook.com/ade.cahbumen.5

Kondisi itu pula yang dihadapi oleh Serikat Pekerja Elektronik Elektrik – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPEE-FSPMI) PT Indonesia TRC Industry. Tak sedikit buruh pabrik yang bekerja di perusahaan yang berlokasi di kawasan EJIP, Cikarang, Bekasi itu yang seakan tak peduli dengan keberadaan serikat pekerja tersebut. Padahal, serikat pekerja menjadi lembaga yang akan membantu mereka saat bermasalah dengan pihak perusahaan.

“Masih banyak yang memikirkan soal perut sendiri. Kalau soal kepedulian kemanusiaan jarang yang sepaham. Mereka masih takut di-PHK, terutama yg sudah berkeluarga. Dari segi waktu untuk kumpul diskusi juga susah, misal ada urusan keluarga, ada perlu, lembur, gak enak badan. Banyak kendala seperti itu,” cerita Wakil Sekretaris Bidang Sosial SPEE-FSPMI PT Indonesia TRC Industry, Ade Setiawan kepada Solidaritas.net, Selasa (14/4/2015).

Dalam usia organisasi yang sudah mencapai lebih 2 tahun, SPEE-FSPMI PT Indonesia TRC Industry memiliki anggota sekitar 230 orang. Namun, jumlah itu terbilang sedikit, karena ada 740 orang yang bekerja di perusahaan tersebut. Menurut Ade, sebagian buruh lainnya bergabung dengan serikat perusahaan, sedang sebagian lainnya memilih tidak berserikat. Padahal, pihak perusahaan sendiri memberikan kebebasan bagi mereka untuk berserikat.

“Kita terus kasih support, ‘Bagaimana jika kalian sendiri yang tertimpa musibah tersebut, siapa yang mau peduli, kamu aja tak peduli sama orang lain.’ Kita lagi mencari jalan bagaimana yang lebih menyemangatkan kekompakan. Tinggal penyadaran kawan-kawan tentang tujuan berserikat itu apa, dan mau apa serikat itu. Karena berserikat itu penting, menjadi semakin kuat dan sejahtera,” pungkas Ade yang aktif berserikat sejak tahun 2012.

SPEE-FSPMI PT Indonesia TRC Industry sendiri secara rutin selalu mengadakan kegiatan internal organisasi, mulai dari rapat, diskusi kasus, dan lainnya. Seperti baru-baru ini, mereka menggelar diskusi mengenai perjanjian kerja bersama (PKB) dan kasus kecelakaan kerja. Saat ini, mereka sedang menyamakan pemahaman tentang kasus kecelakaan kerja dan kemungkinan untuk diangkat menjadi pekerja tetap, terutama dalam konteks hukum Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *