Banyuwangi – Tidak sedikit tenaga kerja Indonesia (TKI) yang merasakan pengalaman pahit saat bekerja di luar negeri. Namun, tidak banyak dari mereka yang bisa mengubah nasibnya. Meski begitu, salah seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang pernah bekerja di Taiwan, Ani Sugiyanti (28 tahun) ternyata berhasil memperbaiki kehidupannya, dan kini menjadi seorang pengusaha sukses. Bersama suaminya, Krisna Adi (43) tahun yang juga pernah bekerja di negara yang sama, buruh migran asal Banyuwangi, Jawa Timur itu membuka produksi aneka kue di kampung halamannya, dan sudah menjadi bisnis besar.
Ani, mantan TKW yang sukses berbisnis kue. Foto: Detik.com |
Dengan berawal dari modal minim, usaha mereka pun berkembang dan kini sering dijadikan buah tangan oleh rekan sesama buruh migran. Untuk memperbesar usaha dan menularkan kesuksesan hidupnya, Ani dan suami yang dulunya sempat bekerja layanan antar jemput TKI juga mengajak eks buruh migran lain yang tergabung dalam Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Banyuwangi. Berbagai jenis jajanan tradisional kue kering mereka produksi dan dipasarkan bersama. Sekarang, pemasarannya pun sudah mencapai luar negeri, hingga ke Taiwan, Hong Kong, dan Singapura, dengan memanfaatkan jaringan buruh migran di sana.
“Kebanyakan teman-teman kalau pulang, bingung usaha. Teman-teman kita rangkul dan ajak wirausaha. Sudah dari sana, kita punya modal dan punya skill, mau belajar ya monggo. Jadi salah satu teman ada kelebihan, biar diajarkan ke orang lain. Jadi setiap pulang, gak ingat Taiwan lagi. Apalagi sekarang Banyuwangi berkembang pesat,” ungkap Ani bercerita saat ditemui di rumahnya di Dusun Jatisari, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, seperti dikutip dari portal berita Detik.com, Rabu (29/06/2016).
Pada bulan Ramadhan tahun ini, usaha kue ini pun menerima banyak pesanan. Setidaknya, produksinya sudah menembus empat kuintal kue sejak awal puasa. Kesuksesan itu juga diikuti oleh anggota KAMI Banyuwangi lainnya. Mereka memang tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga mengajak rekan sesama eks buruh migran untuk berkarya, dan memilih mengembangkan diri di negeri sendiri dibandingkan bekerja di negeri orang.
“Saya mau belajar gak mau terus jadi TKW. Alhamdulillah atas bantuan dan dukungan teman-teman senior, saling tukar informasi. Pengennya malah teman-teman, khususnya dari Banyuwangi kita ubah pola pikir seperti itu, mending usaha di Indonesia. Saya kepengennya membesarkan ini dulu dan produk yang kita buat masuk ke mini market. Tapi belum tahu jalannya gimana,” tambah Ani lagi didampingi sang suami, menceritakan harapannya.