Solidaritas.net, Jakarta – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meluncurkan komik yang bertajuk “Mereka Bunuh Munir” di pelataran kantor Kontras, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Komik ini dibuat oleh Eko Prasetyo, Direktur Social Movement Institute (SMI) dan Terra Bajraghosa, seorang penulis dan komikus, bekerjasama dengan Kontras.
Kehadiran komik “Mereka Bunuh Munir” adalah salah satu dari upaya melawan lupa dan melawan kejahatan para Jenderal Pelanggar HAM yang hingga saat ini masih bebas berkeliaran. Peluncuran komik ini dirangkai dengan diskusi publik bertema “Selesaikan Kasus Munir, Mas Joko Berani Nggak?” yang dihadiri oleh korban kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM), aktivis dan penggiat HAM. Para pembicara diskusi terdiri dari Eko Prasetyo, Terra Bajraghosa dan peneliti Kontras, Indria Fernida. Acara ini juga dimeriahkan oleh performance art dari komunitas Teater Lumbung Peran.
Komik “Mereka Bunuh Munir” menyajikan cerita menarik dan ringan sehingga mudah dipahami. Lihat saja salah satu strip di bawah ini yang menggambarkan berbagai skenario pembunuhan Munir:
“Komik ini adalah bagian dari komik anti militerisme. Ingatan tentang sosok munir yang sangat luar biasa dalam membela HAM harus diketahui oleh seluruh rakyat Indonesia. Yang hilang dari anak muda sekarang adalah keberanian. Untuk itu kami mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk melawan lupa, salah satunya dengan membaca komik Munir ini,” jelas Eko Prasetyo.
Pihaknya juga sudah mengedarkan komik ini di kalangan anak-anak sekolah dasar dan mendapatkan respon yang positif.
“Saya pernah bertanya kepada anak SD yang membaca komik ini, Anak SD itu mengatakan dia senang dapat mengerti betapa kejamnya tentara,
Sampai saat ini, kasus-kasus kejahatan HAM pada masa Orde Baru belum tuntas terselesaikan dan menyerat aktor utama yang sebagian besar adalah mantan petinggi militer. Komik juga ini mengingatkan kita bahwa sampai hari 13 aktivis gerakan 98 yang diculik masih belum kembali.