Solidaritas.net – Dilansir dari teleSURtv.net, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Kuba sebagai negara pertama di dunia yang telah mampu mengatasi penularan infeksi menular seksual atau sexually transmitted infections (STI) dari ibu ke anak. Infeksi menular seksual, disebut juga penyakit menular seksual dan penyakit kelamin, adalah penyakit yang biasanya menular melalui hubungan seks. Penyakit menular seksual yang diperoleh selama atau sebelum kelahiran dapat berakibat fatal bagi bayi.
Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengunjungi Kuba dan segera melakukan sertifikasi bagi Kuba karena telah menghilangkan penularan human immunodeficiency virus (HIV) dan sifilis dari ibu ke anak. Untuk dapat menerima sertifikasi dari WHO, suatu negara harus memiliki presentase perpindahan atau penularan kurang dari 0.5% dari angka kelahiran dalam kasus sifilis dan kurang dari 2% dalam kasus penularan HIV.
Perawatan medis bagi ibu hamil, akses tes HIV harus melebihi 95% dan terapi antiretroviral, untuk mengobati penyakit akibat retrovirus terutama HIV, harus tersedia untuk 95% bagi wanita hamil seropositif (hasil pengujian positif untuk patogen tertentu dalam darah, terutama HIV).
“Kami yakin bahwa Kuba memenuhi persyaratan dan kami berharap agar dapat menerima sertifikasi tersebut” ungkap dr.Rosaida Ochoa, selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Satuan Pencegahan Penyakit dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dr.Ochoa menyatakan bahwa sebanya 24 dokter ahli dari WHO akan mengunjungi rumah sakit, klinik, dan laboratorium di propinsi Havana, Villa Clara, dan Santiago de Cuba. Para dokter di Kuba menyatakan bahwa Kuba semestinya menerima sertifikasi tersebut karena telah menghilangkan penularan HIV dan Sifilis dari ibu ke anak.
Meskipun berstatus negara dengan penghasilan rendah, sistem medis di Kuba telah diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Sebagai contoh solidaritas Kuba terhadap bangsa lain di dunia, para dokter di Kuba sering melakukan perjalanan ke negara-negara yang terkena dampak bencana untuk memberikan bantuan medis. Bahkan baru-baru ini para dokter di Kuba melakukan perjalanan ke negara-negara benua Afrika untuk membantu mengobati epidemi Ebola dan telah menyelamatkan ratusan nyawa manusia.