Layanan Publik di India Lumpuh Gara-Gara 150 Juta Buruh Mogok Kerja

0
buruh india mogok kerja
Berbagai layanan publik di India lumpuh setelah lebih dari 150 juta buruh mogok kerja. | (Reuters)

Solidaritas.net, India – Berbagai layanan publik di seluruh wilayah di India tiba-tiba mengalami lumpuh, Rabu (2/9/2015). Kondisi itu terjadi setelah lebih dari 150 juta buruh di negara tersebut melakukan aksi mogok kerja besar-besaran secara serentak. Salah satu layanan publik yang lumpuh akibat mogok kerja nasional tersebut adalah layanan transportasi dan perbankan, sehingga warga India tidak bisa bepergian dan mengakses uangnya di bank.

“Aksi mogok (kerja) telah dimulai dengan catatan menggembirakan seluruh negeri, sesuai informasi awal yang kita punya. Karyawan Reserve Bank of India, bank yang dinasionalisasi, bank swasta tua, bank koperasi, serta bank daerah, berpartisipasi dalam aksi mogok,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Karyawan Bank Seluruh India (AIEBA), CH Venkatachalam, kepada kantor berita IANS, dikutip  dari Sindonews.com, Sabtu (5/9/2015).

Mogok kerja nasional ini sendiri terjadi setelah pembicaraan antara 10 serikat buruh dengan Pemerintah Federal India mengalami jalan buntu. Pertemuan itu dilakukan terkait kebijakan pro-bisnis di negara tersebut. Akhirnya, kaum buruh pun mengambil keputusan menggelar aksi unjuk rasa menuntut Perdana Menteri Narendra Modi untuk menarik reformasi Undang-Undang Tenaga Kerja. Aksi demo serikat buruh ini juga didukung oleh partai-partai oposisi.

Sayangnya, aksi mogok kerja nasional ini sempat diwarnai dengan terjadinya kericuhan dan keributan di sejumlah daerah. Menurut laporan, kericuhan tersebut dikabarkan terjadi di beberapa negara bagian, seperti di Bengal Barat, Kerala, Karnataka, dan di Tamil Nadu.

Sementara itu, pihak pemerintah menegaskan mereka akan terus melakukan pembicaraan sebagai upaya untuk menekan aksi mogok nasional ini. Delegasi pemerintah yang dipimpin Menteri Keuangan, Arun Jaitley, sendiri telah menawarkan pembuatan beberapa konsesi untuk serikat buruh, soal upah minimum dan menaikkan plafon manfaat lain bagi pekerja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *