Lembur Tingkatkan Resiko Terkena Penyakit

Sejumlah ilmuwan Jepang dari University of Occupational dan Environmental Health merilis hasil penelitian yang menyatakan pekerja yang bekerja dengan jam kerja fleksibel memiliki resiko terkena kanker prostat yang lebih besar ketimbang pekerja yang bekerja dengan jam kerja standar. Hasil ini diperoleh dari mengamati 14.000 orang selama 10 tahun.

Selain itu, Institute of Cancer Epidemiology memeriksa kesehatan 7000 wanita usia 30-54 tahun. Kemudian, diketahui wanita yang bekerja pada malam hari selama enam bulan berturut-turut memiliki resiko lebih tinggi mengidap penyakit kanker payudara.

Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya penyakitnya kanker payudara sejak tahun 1930an yang dibarengi dengan peningkatan jumlah perusahaan yang mempekerjakan perempuan, memberlakukan jam kerja 24 jam penuh dengan sistem shift.

Dilansir dari Tempo.co, Marianne Virtanen, PhD dari Finnish Institute of Occupational Health dari University College London, menyatakan lembur juga meningkatkan perilaku agresif, permusuhan, tekanan mental, persaingan tinggi dan masalah tidur.

Kerja lembur tiga jam per hari dapat meningkatkan resiko penyakit jantung sebanyak 60 persen berdasarkan studi terhadap 6000 pegawai kantoran Inggris selama 10 tahun. Kondisi ini bisa lebih parah di bawah kondisi kerja yang lebih buruk.

Penelitian British Heart Foundation dan U.S. National Institutes of Health juga mengungkapkan lembur berhubungan dengan peningkatan kejadian serangan jantung, arteri koroner dan kematian lainnya karena masalah jantung. Penyakit diabetes juga bisa timbul karena jam kerja berkepanjangan.

Jam kerja maksimal adalah 6-8 jam per hari. Namun, banyak buruh di negeri berkembang yang terpaksa lembur untuk meningkatkan upah dan tunjangan mereka. Hal ini dikarenakan upah pokok yang belum mampu menyejahterahkan buruh dan keluarganya.

Resiko penyakit akibat lembur dan kerja pada malam hari (shift 3) belum menjadi perhatian perusahaan. Termasuk dengan memberikan kompensasi tertentu untuk mengatasi perubahan metabolisme karena kebanyakan bekerja atau tidak tidur pada malam hari.

Foto: Kompas

Tinggalkan Balasan