Solidaritas.net, Jakarta – Untuk pertama kalinya setelah 48 tahun, May Day kembali ditetapkan sebagai hari libur nasional. Tak kurang dari 100 ribu buruh masuk ke Jakarta untuk memperingati May Day dan mengampanyekan tuntutan-tuntutan.
Terjadi insiden yang menimpa anggota Gabungan SolidaritasPerjuangan Buruh (GSPB), Anton Septian saat menumpangi bus di jalan tol Cikampek. Sebuah bus yang ditumpangi anggota FSPMI mengalami pecah ban, sehingga bus di belakangnya yang ditumpangi Anton mengerem mendadak.
Anton yang berada di dekat pintu bus terhempas keluar. Ia mengalami luka parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Cawang, Jakarta. Dua hari kemudian, Anton menghembuskan nafas yang terakhir akibat pendarahan di otak dan paru-parunya tertutup.
20 ribu massa Sekber Buruh melakukan aksi jalan kaki dari Bunderan HI menuju Istana Negara. Massa membawa spanduk, baliho dan poster yang memuat program tuntutan.
GSPB yang tergabung dalam Sekber, misalnya, membawa spanduk besar berlatar biru yang bertuliskan: “Bangun Partai Politik Alternatif; Lawan Militerisme; Demokrasi Seluas-luasnya untuk Rakyat”. Sekber Buruh mengampanyekan seruan umum lawan rezim hasil Pemilu 2014 dan mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.
Sekber Buruh dan Komite Politik Alternatif mengajak seluruh elemen rakyat untuk membangun gerakan alternatif yang bisa dibaca selengkapnya di Pernyataan Resmi Sekber Buruh Bersama Komite Politik Alternatif untuk May Day2014.
Bunderan HI juga diramaikan oleh serikat buruh lain, seperti Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan FSP Paras Indonesia.
KASBI membawa baliho Sepuluh Tuntutan Rakyat (Sepultura) yang isinya hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing; tolak upah murah, berlakukan upah layak nasional; stop PHK, union busting dan kriminalisasi anggota dan pengurus serikat buruh; laksanakan hak buruh perempuan dan lindungi buruh migran Indonesia; tangkap, adili dan penjarakan pengusaha nakal; jaminan sosial bukan asuransi sosial; turunkan harga BBM dan kebutuhan pokok; pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat; tolak privatisasi, bangun industri nasional, dan; tanah dan air untuk kesejahteraan rakyat.
Di Gelora Bung Karno (GBK), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar May Day Fiesta yang dihadiri oleh Prabowo Subianto, dan hiburan grup band Kotak serta dangdut oplosan. Presiden KSPI Said Iqbal mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai Capres dalam Pilpres mendatang.
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin oleh Andi Gani Nuawea memilih melakukan aksi May Day pada tanggal 2 Mei. KSPI menyatakan sikap memberikan dukungan pada Capres Joko Widodo alias Jokowi. (Rn)