Mirza Asahan | Solidaritas.net, Yogyakarta – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan mengatasnamakan Aliansi Pemuda Indonesia (API) melakukan aksi damai di depan kampus menuntut pembatalan kenaikan harga BBM, Sabtu (22/11/2014). Aksi yang dimulai jam 1 siang ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK tersebut
Tidak hanya mahasiswa, para pedagang di lingkungan kampus UMY juga merasa kecewa dengan kenaikan harga BBM ini.
“Kami sangat kecewa karena ongkos transportasi sekarang naik, harga-harga juga ikut naik,” kata salah seorang pedagang yang enggan menyebut namanya.
Menurut Aldi, salah seorang orator, mengatakan bahwa pemerintah melakukan tipu muslihat dengan beralasan kenaikan harga BBM untuk dialihkan ke sektor yang lebih produktif.
“Harga minyak dunia sedang turun. Kenapa tidak memangkas pos utang luar negeri saja? Karena tidak menaikkan pajak saja atau mengurangi anggaran dinas pejabat, kalau untuk berhemat. Kenapa pemerintah tidak menasionalisasikan sektor migas saja di bawah dikontrol oleh rakyat,” ujar Aldi.
Saat puluhan massa mencoba memblokir jalan di depan kampus UMY, polisi bergegas melayangkan pukulan ke massa dengan menggunakan pentungan kayu.
Bentrokan berakhir saat mahasiswa akhirnya membubarkan diri pada jam 5 sore. Sebelum meninggalkan lokasi, mahasiswa membacakan pernyataan sikap, yakni cabut kebijakan kenaikan harga BBM, nasionalisasi aset-aset swasta di bawah kontrol rakyat dan adili mafia migas.