Solidaritas.net, Jakarta – Ternyata nasib guru honorer di Indonesia jauh lebih menyedihkan daripada kaum buruh. Begitulah pengakuan dari Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB-PGRI), Sulistyo. Wajar saja, jika mereka pun menuntut perbaikan nasib dan kejelasan status sebagai guru. Puluhan ribu guru honorer dari berbagai daerah itu pun menggelar unjuk rasa di Jakarta untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada pemerintah.
Sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, Selasa (15/9/2015), sekitar 20 ribu guru honorer yang tergabung dalam PB-PGRI dan Forum Honorer K2 Indonesia berunjuk rasa di gerbang utama Gedung DPR-MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta. Dalam aksi itu, sejumlah anggota Komisi II DPR RI turut berorasi bersama, di antaranya adalah Arteria Dahlan (PDI Perjuangan), Bambang Riyanto (Gerindra) dan Muhammad Lukman Edy (PKB).
Mereka menuntut mendapat upah layak dan jaminan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Sulistyo, selama ini para guru honorer telah mendapat perlakuan sangat menyedihkan dan tak manusiawi. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang diupah murah dan tak layak, hanya Rp 300 ribu per bulan, namun tetap saja ikhlas mengajar murid-muridnya.
“Guru honorer pada umumnya sudah sangat lama memperoleh perlakuan yang tidak wajar dan manusiawi. Padahal mereka sudah membantu tugas pemerintah dan tugas negara dalam mendidik dan mengatasi kekurangan guru. Targetnya ada regulasi yang jadi dasar pemerintah untuk mengangkat mereka jadi PNS. Kedua, mereka bisa mendapat penghasilan minimal untuk guru. Buruh saja sudah diatur, pekerja sudah diatur, masa guru belum,” ungkap Sulistyo dalam aksi unjuk rasa, dikutip dari Metrotvnews.com, Kamis (17/9/2015).
Ditambahkannya, tenaga honorer guru dan nonguru saat ini sudah mencapai 1,1 juta orang. Sebanyak 439 ribu orang masuk dalam daftar honorer K2. Namun, hingga saat ini belum mendapat kepastian status mereka. Makanya, mereka akan terus memperjuangkan itu. Aksi unjuk rasa itu sendiri berlanjut ke Kementerian PAN-RB hingga pukul 17.00 WIB. Sejumlah kaum buruh pun ikut turut serta berunjuk rasa bersama dengan para guru honorer tersebut.