Solidaritas.net – Pada usia muda, setiap orang bisa melakukan pekerjaan dengan cekatan meskipun bekerja dalam waktu yang lama. Begitu pula dengan para buruh pabrik, yang biasanya pekerjaan mereka jauh lebih banyak menguras tenaga. Namun, seiring dengan bertambahnya umur seseorang, kemampuannya dalam bekerja pun mulai berkurang. Pasalnya, daya tahan tubuh orang yang sudah berusia memang akan semakin menurun.
Namun, selain faktor umur, ternyata juga ada faktor lainnya yang bisa menyebabkan daya tahan kerja seseorang semakin lebih cepat menurun dibandingkan pada umumnya. Sebuah penelitian terbaru menyebut obesitas juga dapat menyebabkan daya tubuh para pekerja, termasuk buruh pabrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang memiliki berat badan normal. Terutama lebih banyak terjadi pada buruh pabrik di industri manufaktur. (Baca lainnya: Buruh yang Sering Kena Sinar Matahari Jauh Lebih Sehat)
Penelitian tersebut melibatkan 32 orang pekerja, dimana separuhnya bermasalah dengan obesitas dan separuhnya lagi memiliki berat badan normal. Hasilnya, mereka yang tidak obesitas memiliki daya tahan kerja sekitar 60 persen lebih lama. Dari penelitian tersebut, diketahui pula hubungan antara masalah obesitas dengan berkurangnya kekuatan tubuh, meningkatnya rasa tidak nyaman dan menurunnya kinerja seseorang dalam bekerja. (Baca lainnya: Tips Mengontrol Stres Akibat Kerja Bagi Buruh)
“Kami telah mengandalkan model yang berusia sekitar 40 – 50 tahun, berdasarkan populasi normal, dan mereka tidak mengambil persyaratan yang berkaitan dengan obesitas ke dalam akun (penelitian). Perbedaan daya tahan yang kami temukan adalah signifikan karena kami menggunakan banyak ketahanan dalam mengartikan pekerjaan dan menentukan berapa banyak istirahat yang diperlukan,” jelas Lora Cavuoto, penulis utama dalam penelitian itu.
Menurut asisten profesor di Department of Industrial and Systems Engineering, University at Buffalo, State University of New York itu, obesitas dapat mempengaruhi cara kerja otot, penurunan aliran darah dan kemudian mengurangi jumlah oksigen dan energi yang sampai ke otot. Sehingga, ketika otot berkontraksi dalam jangka waktu yang berkelanjutan, orang obesitas dapat mengalami kelelahan otot lebih cepat daripada mereka yang tidak obesitas.
(Baca selanjutnya di halaman 2)
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Hygiene itu sendiri berlaku banyak pada lingkungan industri, di mana pekerjanya melakukan tugas yang berulang-ulang dan terkendali. Sedangkan dalam pekerjaan lain, masalahnya mungkin kurang terlihat karena pekerjanya melakukan berbagai aktivitas yang lebih luas, meskipun tetap masih ada beberapa dampak dari obesitas terhadap daya tahan kerjanya.
Oleh karena itu, mulai sekarang para buruh pabrik harus mulai memperhatikan makan dengan makanan yang sehat, serta menjalankan gaya hidup yang sehat pula, sehingga bisa terhindar dari masalah obesita ini. Apalagi, saat ini diperkirakan ada lebih dari 1,5 miliar orang dewasa di seluruh dunia yang termasuk kelebihan berat badan, dan prevalensi dari obesitas ini sendiri telah mencapai lebih dari dua kali lipat selama 30 tahun terakhir.
Jika Anda para buruh pabrik, terutama yang bekerja di industri manufaktur, membiarkan diri sendiri mengalami masalah obesitas, maka daya tahan kerja pun cepat menurun. Sehingga, bukan tidak mungkin terancam diberhentikan karena produktivitas kerja terus berkurang.