Solidaritas.net – Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan) melakukan aksi di sejumlah kota, yakni Jakarta, Medan dan Siantar, Yogyakarta, Tarakan, Palu, Makassar, Ternate serta Poso, Senin (20/10/2014). Ketua Umum Pembebasan, Ari Lamodjong mengatakan aksi serentak nasional tersebut adalah upaya untuk menolak kembalinya rezim Orde Baru (Orba) dalam arena politik Indonesia.
“Kembalinya Orde Baru bisa dilihat dari pengesahan UU Pilkada, yang merupakan upaya elit politik sisa-sisa Orba untuk membangkitkan nilai-nilai Orba,” kata mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Bung Karno (UBK) ini.
Seperti diketahui, UU Pilkada menetapkan kepala daerah dipilih oleh DPRD. Hal ini dengan sendirinya, menghapuskan pemilihan kepala daerah secara langsung. Di DPR, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengesahkan UU Pilkada, bahkan mereka berencana mengeluarkan kebijakan yang mengembalikan pemilihan presiden kepada MPR.
Pembebasan menilai, Prabowo dan KMP adalah perwujudan dari sisa-sisa Orba karena tokoh-tokoh KMP adalah elit-elit dalam lingkaran Suharto-Orba dan kebijakan politiknya yang ingin mengembalikan Indonesia ke jaman Orba yang anti demokrasi.
“Untuk itu, mahasiswa dan rakyat harus bersatu padu menyingkirkan KMP dari arena politik Indonesia. Mereka tidak boleh berkuasa. Rakyat yang harus berkuasa dengan organisasi dan alat politik yang dibangun oleh sendiri. Jangan menitip nasib pada elit, termasuk pada Jokowi, apalagi pada Prabowo dan KMP yang jelas-jelas anti demokrasi,” jelas Ari.
Di Palu, mahasiswa Pembebasan yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Sulteng menuntut KMP membubarkan diri. Sebelumnya, Kamis 16 Oktober 2014, Gerakan Mahasiswa Untad (GMU) menuntut pencabutan UU Pilkada dan menyerukan KMP disingkirkan dari Parlemen.
Pembebasan Tarakan membawa poster yang bergambar lambang partai-partai KMP, yaitu Gerindra, Golkar, PPP, Demokrat, PKS dan PAN. Mahasiswa menyebut partai-partai KMP sebagai “Pengkhianat Demokrasi”.
Sementara, di Yogyakarta, Pembebasan dan warga Parangtritis tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Tertindas (ARIT) menggelar mimbar bebas di jalan Malioboro. Massa membagi-bagikan selebaran dan membawa spanduk bertuliskan “Cabut UU Pilkada”.
Apa saja momen-momen aksi serentak Pembebasan, simak foto-foto di bawah ini:
[RPG id=1214]