Pemerintahan Partai Buruh Yang Anti Buruh (bagian 2)

0

(bagian 2, bersambung)

Sebuah studi dari Kedutaan Besar Brazil di AS menunjukkan bahwa 60% ekspor Brazil ke AS menghadapi problem proteksionis (penjegalan untuk melindungi produk AS) dan, pada waktu yang bersamaan, saat ekspor tersebut dikenai tarif rata-rata sebesar 45%, ekspor AS ke Brazil sekadar membayar tidak lebih dari 15%.

Pemerintah PT berharap bahwa dengan mematuhi perintah IMF, Bank Dunia dan Washington, Brazil akan memperoleh perjanjian yang lebih baik. Siapa tahu Brazil akan diberi “hadiah” atas loyalitasnya, sama seperti yang diperoleh Argentina dulu.

Menteri Keuangan Brazil, Antonio Palocci, telah berencana memprivatisasi (menswastanisasi) empat bank negara, termasuk privatisasi sebagian dari bank sentral, di bawah persyaratan harus menjaga otonominya dari pejabat-pejabat terpilih.

Dalam rangka memenangkan dukungan elektoral (pemilu) dari para kapitalis domestik Brazil, PT berkampanye menjanjikan tingkat bunga yang lebih rendah namun, dalam hitungan hari, setelah pelantikan presiden baru, bank sentral menaikkan tingkat bunga dari 25% ke 25,5%, dan menjadi 26,5% sebulan kemudian. Hal itu justru menguntungan para spekulator keuangan internasional.

Pada bulan Februari, pemerintah PT telah menghapuskan kontrol harga terhadap 260 produk farmasi dan menjanjikan hal yang sama bagi 3.000 produk farmasi lainnya pada bulan Juni tahun ini.

Pemerintah PT juga memerikan dukungan bagi kampanye kaum kapitalis Venezuela (yang didukung oleh AS) untuk mengusir pemerintah sayap kiri radikal di negeri itu, dengan cara mensponsori terbentuknya sebuah kelompok yang bernama “Sahabat Venezuela”. Kelompok itu pun beranggotakan terutama dari AS dan Spanyol, yang intinya mendukung oposisi terhadap Presiden Hugo Chavez. Saat pemerintah Chavez meminta agar sejumlah sahabat sejati Venezuela diikutkan ke dalam kelompok “Sahabat Venezuela”, seluruh inisiatif tersebut kemudian digagalkan.

Birokratisasi PT

Kebrutalan paket reformasi neoliberal pemerintah PT merupakan hasil dari suatu proses panjang birokratisasi dalam tubuh PT. Menurut seorang intelektual dan simpatisan PT Brazil, Emir Sader, dalam konferensi nasional terakhir PT, yang diadakan di Recife, November, 2001, 75% delegasinya adalah para fungsionaris yang dipekerjakan oleh administrasi PT dan struktur-struktur parlemennya.

PT berasal muasal dari sebuah partai buruh militan, dengan basis perjuangan industrial dan anti kediktatoran di akhir tahun 70-an. Berkembang khususnya di tengah bergelimpangannya kaum perkotaan hasil gelombang industrialisasi tahun 70-an. Partai tersebut secara cepat kemudian menjadi pusat oposisi terhadap para elit penguasa Brazil, melibatkan pula petani tak bertanah, aktivis kaum miskin kota, para ekolog, para teolog pembebasan, kaum feminis dan banyak lagi aktivis gerakan sosial yang masuk ke dalam gerakannya.

Orientasi ideologi awal PT tetap tak terdefinisikan, selain mengemukakan suatu ideologi “sosialisme demokratik” yang abstrak. Yang jelas, partai tersebut adalah sebuah partai perjuangan, di mana kerja elektoral hanyalah bersifat sebagai pelengkap bagi organisasi dan kepemimpinan perjuangan ekstra parlementer. (JJ)

(bersambung)

Pemerintahan Partai Buruh Yang Anti Buruh (bagian 1)
Pemerintahan Partai Buruh Yang Anti Buruh (bagian 3)
Pemerintahan Partai Buruh Yang Anti Buruh (bagian 4)
Pemerintahan Partai Buruh Yang Anti Buruh (bagian 5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *