PPMI Karawang Siapkan 9.000 Rumah Bagi Buruh

Solidaritas.net, Karawang – Program perumahan buruh yang digagas oleh Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) DPC Kabupaten Karawang ternyata tak hanya sekadar program kerja coba-coba. Pasalnya, serikat buruh tersebut berencana akan menyiapkan rumah bagi buruh dalam jumlah yang besar. Jumlahnya memang tidak tanggung-tanggung, ternyata mencapai 9.000 rumah yang akan dipersiapkan oleh PPMI Karawang bagi para buruh di wilayah itu.

program perumahan ppmi
Spanduk sosialisasi program perumahan PPMI.

Menurut Ketua Residence Team PPMI Karawang, Odin Liana, yang melaksanakan program tersebut, mereka bekerja sama dengan pengembang perumahan PT Graha Artha Kencana. Rumah-rumah itu akan dibangun di Perumahan Citra Swarna Grande yang berlokasi di wilayah Karawang Timur, bagi para anggota PPMI yang berdomisili di sekitar daerah itu.

“Kami bersama pengembang PT Graha Artha Kencana menyediakan kurang lebih 9.000 unit rumah. Di Citra Swarna Grande yang kemarin (Kamis, 25 Juni 2015) akad kredit itu akad perdana, total pembangunan direncanakan sampai 9.000 unit,” jelas buruh yang akrab disapa Kang Odeg itu, saat dihubungi oleh Redaksi Solidaritas.net, Minggu (28/6/2015).

Sebelumnya, PPMI Karawang telah membangun ratusan rumah di Perumahan Citra Swarna Pratama, Karawang Tengah pada tahun 2013, saat pertama kali memulai program rumah ini. Setelah rumah-rumah tersebut mulai dihuni para buruh pada November 2013, mereka melanjutkannya di Perumahan Palumbon Asri, Karawang Barat, hingga total sekitar 500 unit.

Kemudian, pada tahun 2015 ini, program tersebut berlanjut dengan pembangunan rumah di Perumahan Citra Swarna Grande, Karawang Timur. Pada Kamis (25/6/2015), sebanyak 110 buruh melakukan perjanjian jual beli untuk kepemilikan rumah tersebut, yang merupakan tahap pertama. PPMI Karawang berencana akan membangun 9.000 rumah di lokasi itu.

Seperti pernah diberitakan Solidaritas.net sebelumnya, proses permohonan kredit untuk rumah ini jauh lebih gampang, dengan angsurannya yang tak terlalu besar. Seorang buruh yang sudah menjadi karyawan tetap hanya perlu melampirkan KTP, Kartu Keluarga, Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan Kartu Pegawai. Setelah di-booking, lalu isi aplikasi administrasi.

Selain itu, para buruh juga tak perlu membayar uang muka, karena dibiayai oleh Program Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) BPJS Ketenagakerjaan. Mereka hanya perlu menyediakan uang sebesar Rp 3,5 juta untuk biaya administrasi pembelian rumah seharga Rp 110 juta tersebut. Kemudian, mereka tinggal membayar angsuran yang berkisar mulai ratusan ribu rupiah hingga Rp 1,1 juta per bulan untuk jangka waktu 10, 15 dan 20 tahun.

Tinggalkan Balasan