Presiden KPRI: Proyek Jokowi Korbankan Rakyat

0
anwar sastro
Anwar Sastro Ma’ruf.

Solidaritas.net, Jakarta- Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Dalam aksinya, Presiden Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Anwar Sastro Ma’ruf mengatakan, bahwa setiap pembangunan infrastruktur yang menjadi proyek Joko Widodo sangat membahayakan karena kerap mengorbankan rakyat.

Proyek infrastruktur Jokowi membahayakan, karena mayoritas berpihak pada pemodal, investor dan tidak melindungi rakyat. Setiap infrastruktur atau proyek yang dibangun akan selalu mengorbankan rakyat, seperti melakukan penggusuran,” ucap Anwar di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/9/2015), dilansir dari cnnindonesia.com

Aksi yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB itu bertujuan menagih janji Presiden Joko Widodo yang katanya akan pro terhadap rakyat, terutama petani. Namun, bertolak belakang dengan fakta yang disaksikan kaum tani, kebijakan Jokowi bahkan sama sekali tidak pro terhadap rakyat. Menurut Anwar, hal itu dibuktikan dengan adanya kasus pembunuhan terhadap seorang petani di Lumajang, Salim Kancil, yang dibunuh akibat menolak keberadaan tambang pasir.

Selain itu, Anwar bersama ribuan massa lainnya juga menuntut agar pemerintah segera membentuk suatu badan penyelesaian konflik agraria. Dimana badan penyelesaian konflik tersebut akan berada di bawah presiden dan kontrol rakyat. Tuntutan ini dilatar belakangi oleh banyaknya tanah petani terdahulu yang direbut pemerintah, tentara, bahkan swasta. Adapun upaya reclaiming yang pernah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut justru tidak membuahkan hasil.

“Kami ingin itu dikembalikan. Kemudian bagaimana mengelola penataan basis produksi, distribusi dan kelembagaan ekonomi bisa dijalankan pemerintah,” tuturnya.

Anwar menyebutkan aksi ini dilakukan oleh tujuh ribu petani yang tergabung dalam serikat petani dan dua ribu dari buruh, aktivis lingkungan, dan mahasiswa. Pada saat itu, sebanyak 20 orang diterima oleh Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *