Solidaritas.net | India – Dilansir dari quartz.com, dua hari sebelum mogok kerja satu juta buruh sektor perbankan di India, pemerintahan Narendra Modi bersedia untuk melakukan negoisasi di bulan Februari dan meminta para buruh untuk membatalkan mogok kerja yang tercatat sebagai mogok kerja terbesar dalam lima dekade terakhir di India jika terlaksana.

Pemogokan yang direncanakan pada tanggal 21-24 Januari 2015 ini sedianya dilakukan oleh buruh sektor perbankan publik yang mencakup 75% dari keseluruhan jumlah bank yang beroperasi di India.
Presiden Federasi Buruh Perbankan India, AK Ramesh Babu menyatakan kepada Quartz :
“Mogok kerja selama 6 hari di sektor perbankan adalah yang terpanjang sejak tahun 1966. Kami telah merencanakan sedemikian rupa untuk mengatur pemogokan agar dilakukan menjelang hari minggu dan hari libur nasional, 25 Januari adalah hari Minggu dan 26 Januari adalah hari Republik India yang merupakan hari libur nasional.”
Para buruh yang menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja telah melakukan negoisasi dengan Asosiasi Bank India dan pada tanggal 19 Januari, Asosiasi Bank India setuju untuk menyelesaikan tuntutan yang diajukan pada minggu pertama bulan Februari.
MV Murali, juru bicara Forum Serikat Perbankan di India menyatakan :
“Jika tidak ada hasil yang memuaskan, tanggal terbaru untuk pelaksanaan mogok kerja selama 4 atau 5 hari akan diumumkan pada bulan Februari.”
Para buruh perbankan ini telah menuntut kenaikan upah sejak bulan Oktober tahun 2012 dan sejak saat itu mereka telah beberapa kali melakukan pemogokan selama satu atau dua hari.
Pada bulan Januari tahun ini, para buruh telah menurunkan tuntutan kenaikan upah 40% menjadi 19.5% setelah negosiasi yang dilakukan dengan Asosiasi Bank India.
“Pada tahun 80-an, bekerja pada bank di India serupa dengan menjadi pegawai kelas 1 pada pemerintahan India. Hari ini, kami memiliki salah satu sistem perbankan terbesar di India, tetapi upah kami sangat rendah dan dipaksa untuk bekerja lembur.” ungkap AK Ramesh Babu.
Dilansir dari livemint.com, mogok kerja yang direncanakan oleh buruh sektor perbankan ini telah mengalami 2 kali penundaan, setelah sebelumnya dijadwalkan pada tanggal 07 Januari dan kemudian ditunda menjadi 21 Januari.
Sedangkan dari Asosiasi Bank India sendiri menawarkan kenaikan upah hanya 12% dalam negosiasinya, namun mereka bersedia untuk melakukan negosiasi kembali dan meminta agar mogok kerja ditunda.