Sawit Mengandung Amoniak, Buruh Pelabuhan Keracunan hingga Tewas

ilustrasi jenazah keracunan
Ilustrasi: jenazah keracunan. Foto: Okezone.com.

Solidaritas.net, Bandarlampung – Akibat biji kelapa sawit yang ada di dalam kapal mengandung gas amoniak, dua orang buruh pengangkut di Pelabuhan Panjang, Kota Bandarlampung keracunan hingga tewas. Diduga keracunan bermula saat pekerja menghirup gas tersebut.

“Dari lima orang yang dibawa ke rumah sakit tiga di antaranya tengah kritis dan dua orang meninggal dunia. Tiga orang yang tengah kritis, dirawat di Ruangan Kenanga. Penyebab insiden itu adalah gas amoniak yang berasal dari biji kelapa sawit yang ada di dalam kapal. Buruh ini menghirup gasnya sehingga terjadi insiden ini,” kata dr. Toni petugas medis di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUADM), Bandarlampung, Rabu (28/10/2015), dilansir dari republika.co.id.

Total korban dalam insiden ini mencapai tujuh orang, dua korban meninggal dunia yakni Jumen warga Sukanemah Baru, RT 01 Lampung Selatan dan Udin warga Jalan Baru Panjang, Kelurahan Baruna. Tiga buruh lainnya yang juga mengalami keracunan gas dan tengah kritis di ruang UGD RSUDAM yaitu Tengnuri, Muhidin dan Nuriti. Kemudian Rohaidin dan Suhari warga Panjang yang menderita keracunan ringan. Keduanya sedang dirawat di Puskesmas Panjang

Menurut rekan korban, Nana mengatakan, kejadian itu bermula saat KM Orai dari Kalimantan yang mengangkut biji kelapa sawit tiba di Pelabuhan Panjang untuk bongkar muat sekitar pukul 08.00 WIB, ada lima orang buruh pengangkut hendak mengangkut biji kelapa sawit yang ada di dalam kapal. Namun pada saat hendak mengangkut, lima orang tersebut pingsan di dalam kapal yang penuh dengan biji kelapa sawit asal Kalimantan.

“Melihat kejadian tersebut, dua orang yang melihat ingin menarik rekannya namun ikut pingsan, sejumlah buruh pun akhirnya berhasil melakukan evakuasi para korban,” kata dia.

Sementara itu, Pewakilan Koperasi Tenaga Kerja Buruh Bongkar Muat (TKBM), Adi mengatakan pihaknya selaku organisasi tempat bernaung para buruh di Pelabuhan Panjang akan bertanggung jawab dengan ikut membantu, termasuk terhadap korban yang meninggal dan yang dirawat rumah sakit.

“Kita tetap support terhadap anggota kita yang kena musibah ini. Hanya permasalahnnya, khan, ada yang bukan anggota kami, yakni Udin dia supir di pelabuhan tapi kita upayakan mencari solusi yang terbaik,” kata dia.

Sedangkan terkait proses hukum, pihaknya menyerahkan ke pihak yang berwajib untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Tinggalkan Balasan