Solidaritas.net, Cikarang – Diduga keberadaan PT Dalzon Chemical Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menyebabkan warga di sekitaran Kampung Bangkongreang keracunan. Sehingga puluhan warga melakukan demonstrasi di depan pabrik untuk menuntut agar PT Dalzon Chemical segera ditutup, Jumat (6/11/2015).
Para demonstran membentangkan spanduk yang bertuliskan “Kami Menolak PT Dalzon Chemical Indonesia Beroperasi di Kampung Kami, Mendukung Ditutupnya PT Dalzon Chemical Indonesia, Segera tutup PT Dalzon Chemical Indonesia”.
Salah seorang pendemo, Pendi mengatakan, warga RT 001 RW 03 Desa Wangunharja saat ini mengalami trauma pasca insiden keracunan.
“Saya bersama puluhan warga sempat demo ke pabrik (PT Dalzon Chemical) karena trauma dan merasa terancam dengan polusi kimia yang mereka produksi,” katanya.
Tuntutan itu dipenuhi oleh Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin yang untuk sementara menghentikan proses produksi pabrik PT Dalzon Chemicals yang beroperasi di Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara. Neneng mengatakan, pembekuan tersebut dilakukan guna memudahkan proses penyelidikan kasus keracunan yang menimpa sekitar 70 orang lebih warga Kampung Bangkongreang RT/RW 001/03 Desa Wangunharja.
“Proses produksi harus dihentikan sementara, karena ini menyakut penyelidikan kasus keracunan asap yang menimpa puluhan warga,” kata Neneng dikutip dari klikbekasi.co, Jumat(6/11/2015).
Selain itu, ia juga menegaskan, bahwa PT Dalzon harus bertanggung jawab atas pengobatan warga yang dibawa ke rumah sakit.
“Perusahaan yang menanggung semua biaya pengobatan warga,” kata Neneng.
Diketahui Senin(2/11/2015) sekitar pukul 14.00 WIB keracunan itu terjadi. Akibatnya, korban menderita sesak nafas, kejang-kejang, infeksi saluran nafas, pernapasan menurun, sakit kepala dan denyut jantung melemah. Jumlah korban mencapai 70 orang lebih.
Menurut Kapolresta Bekasi Kombes Pol Awal Chairuddin, keracunan terjadi saat perusahaan sedang melakukan uji coba mesin produksi karena sejak dua pekan belakangan mengalami kerusakan.
“Begitu diuji hari ini, asap ternyata tidak keluar di atas, melainkan berputar-putar di bawah sehingga warga sekitar menghirup langsung,” katanya.