Sehari Bercerita, Bernyanyi dan Menari Bersama Papua

Solidaritas.net, Jakarta – Potret kehidupan Papua dikemas dalam acara yang menarik dengan tema “Papua itu Kita: Sehari bercerita, bernyanyi, menari” ditampilkan di pelataran parkiran Taman Ismail Marzuki (TIM) Jalan Cikini Raya No. 73, sepanjang hari Sabtu (13/06/2015) hingga larut malam. Rangkaian acara dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukan: musik, mop Papua, pameran, orasi, tarian, hingga bakar batu. Dalam tradisi Papua, bakar batu alias Barapen adalah ritual memasak massal sekampung yang tujuannya bersolidaritas dan menciptakan kebersamaan antar rakyat Papua.

Sam Awom
Aktivis Papua, Sam Awom.

Acara Papua itu Kita dihadiri oleh ratusan orang, dari warga Papua yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya, aktivis pro demokrasi hingga pengunjung biasa, bersama menikmati acara hingga larut malam.

Papua itu Kita adalah upaya gerakan kepedulian sesama manusia atas persoalan kemiskinan dan kekerasan yang terjadi di Papua.

“Papua itu kita merupakan gerakan solidaritas, melibatkan semua kawan – kawan, terutama masyarakat Indonesia agar bisa melihat papua dari dekat, tidak hanya melihat papua dari alamnya saja, tapi bagaimana melihat papua dari banyaknya persoalan yg di alami oleh Papua terutama persoalan Hak Asasi Manusia,” ujar Sam Awom, salah satu aktivis Papua yang sudah belasan tahun berjibaku dengan persoalan-persoalan di Papua.

Hingga saat ini, kekerasan demi kekerasan masih mewarnai Papua serta masih menjadi hidangan hangat di media massa. Lihat berita: Dalam Satu Bulan, 479 Aktivis Papua Ditangkap Aparat Keamanan

“Terdapat juga persoalan sejarah, sumber daya alam yang dikuras, persoalan ekonomi, nah papua itu kita adalah metode melakukan pemahaman keseluruh warga Indonesia, yang paling utama adalah bagaimana terlibat aktif dalam mendorong penyelesaian masalah-masalah di Papua, terutama pelanggaran Hak Asasi Manusia,” jelas  Sam Awom.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, angka kemiskinan Provinsi tertinggi di Indonesia terdapat di Papua dan Papua Barat. Hingga mencapai angka 36, 92% di Papua Barat artinya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kemiskinan diberbagai Provinsi di Indonesia. Sangat tidak sebanding dengan hasil dari tambang emas dan tembaga dari Papua yang mengalir deras memenuhi kantong-kantong kapitalis dan cecaran untuk elit politik Indonesia.

Simak Video kegiatan Papua itu Kita: Sehari bercerita, bernyanyi, menaria:

Tinggalkan Balasan