Solidaritas.net, Bekasi – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Limbah Indonesia (ASPELINDO), Budiyanto gagal terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2014.
Budiyanto adalah anggota DPRD Kabupaten Bekasi 2009-2014 yang kembali maju di Dapil 1 (Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat, Cikarang Selatan, Serang Baru dan Setu) dengan nomor urut 2 dari PKS.
Menurut pantauan UrbanCikarang.com, PKS Kabupaten Bekasi memperoleh 115.122 suara atau setara dengan 5 kursi. Caleg PKS yang diprediksi akan menempati kursi tersebut adalah Fatmah Hanum (Dapil 1), Zaenal Muttaqin (Dapil 2), Zainuddin (Dapil 3), Syamsul Falah (Dapil 4), dan Muh. Abdurrahman (Dapil 5).
Budiyanto dianggap bertanggungjawab terhadap aksi kekerasan terhadap buruh yang melakukan mogok nasional jilid 2 pada 31 Oktober 2013 lalu. Namanya dikaitkan sebagai aktor intelektual dalam kekerasan tersebut, bahkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengaku kecewa karena Aspelindo bertindak anarkis terhadap buruh. Puluhan buruh terkena pukulan dan bacokan senjata tajam. Satu orang buruh harus dioperasi karena tengkoraknya retak akibat sabetan senjata tajam. (Baca juga: Sekjen Aspelindo Ternyata Kader PKS)
Desember 2013, Budiyanto menerima menerima penghargaan Top Leader Award 2013 yang diselenggarakan oleh Yayasan Penghargaan Indonesia (YPI) di Ballroom Swiss-Bellhotel Maleosan, Manado. Penghargaan ini menjadi salah satu bahan kampanye Budiyanto, yang nampaknya tidak mampu membuat ia berhasil kembali duduk di kursi anggota DPRD Kabupaten Bekasi. (Baca juga: Sekjen Aspelindo Dapat Penghargaan) (Rn)