Solidaritas.net, Jakarta – Kaum buruh Indonesia, selain juga rakyat miskin, menjadi kelompok yang paling banyak merasakan dampak dari melemahnya perekonomian di Tanah Air belakangan ini, yang menyebabkan tingginya harga-harga kebutuhan pokok. Tidak hanya itu, mereka juga harus menghadapi ancaman ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) yang bisa terjadi kapan saja. Wajar jika kaum buruh pun terus menyuarakan kenaikan upah minimum.
Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN) termasuk salah satu kelompok buruh yang sering menyuarakan kenaikan upah minimum buruh. Bahkan, mereka telah mengambil sikap untuk memperjuangkan upah riil nasional, dan akan menggelar aksi massa serentak di 12 daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Indramayu, Semarang, Medan, Langkat, Serdang Bedagai, Batu Bara, Samarinda, Makasar, Bengkulu, dan daerah lainnya.
“Untuk menuntut kepada negara, kekuasaan yang memerintah, atas hal-hal di bawah ini, Upah Riil Nasional 2016 minimal Rp 4,9 Juta untuk buruh lajang,” terang SGBN dalam siaran pers yang dikutip dari blog Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI), Minggu (13/9/2015).
Tak hanya itu, mereka juga menyampaikan sejumlah tuntutan lain, yakni sebagai berikut:
- Cabut Permenaker Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL); minimal KHL 120 komponen untuk buruh lajang dan tolak 60 item komponen KHL upah versi rezim yang memiskinkan buruh.
- Stop penangguhan upah buruh, tangkap dan penjarakan pelanggar hak upah buruh.
- Ambil alih (nasionalisasi) perusahaan bangkrut dan lindungi buruh dari PHK.
- Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing.
- Jaminan sosial untuk buruh dan rakyat (bukan BPJS); pensiun layak, pendidikan dan kesehatan gratis.
- Turunkan harga-harga kebutuhan rakyat (sembako, BBM, dan lainnya).
- Pangkas gaji dan tunjangan pejabat tinggi dan efisiensi belanja pejabat yang tidak perlu.
- Bangun industri nasional di bawah kontrol buruh dan rakyat.
- Nasionalisasi aset vital.
- Tolak utang.
- Sita harta koruptor untuk rakyat.
“SGBN juga menghimbau massa untuk meninggalkan partai elit borjuasi dan anti buruh, serta bangun partai kaum buruh dan rakyat,” tambah SGBN menutup siaran pers mereka.