Tangis Lega Pengungsi Suriah

0
pengungsi suriah menangis lega
Tangis lega pengungsi Suriah saat tiba di Pulau Kos, Yunani.

Solidaritas.net – Nasib sebagian besar rakyat Suriah memang sangat menyedihkan. Jutaan warga negeri di Tanah Arab itu terpaksa harus mengungsi dari negaranya sendiri, karena meluasnya perang saudara di daerah tersebut. Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang menjadi sekutunya disebut sebagai dalang dari perang saudara, yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya kekerasan tersebut, sehingga mereka pun harus pergi mengungsi.

Para pengungsi asal Suriah ini mengungsi ke berbagai negara Eropa, seperti Turki, Yunani, Hungaria, Inggris, Jerman, Austria dan lainnya, bahkan hingga ke wilayah Amerika Selatan. Di beberapa negara, mereka diterima dengan tangan terbuka. Namun, tak sedikit pula yang menolak kehadiran keluarga pengungsi tersebut. Bahkan, mereka juga harus menghadapi tragedi kapal tenggelam saat melakukan perjalanan laut dari Turki ke Pulau Kos, Yunani.

Hingga saat ini, banyak foto beredar di internet yang menunjukkan perjuangan pengungsi- pengungsi asal Suriah tersebut, termasuk salah satu foto seorang bocah bernama Alan Kurdi yang tewas tenggelam dalam tragedi Pulau Kos itu. Selain itu, ada pula foto-foto lainnya, seperti gambar seorang pria Suriah bernama Laith Majid, yang sedang memeluk anak laki-laki dan anak perempuannya, usai selamat dari kecelakaan kapal perahu karet di Pulau Kos.

“Kepedihan sebuah negara terangkum dalam wajah seorang ayah,” tulis salah satu akun Twitter bernama @MaryFitzger, setelah foto tersebut dipublikasikan di New York Times, seperti dikutip Solidaritas.net dari akun resmi Facebook BBC Indonesia, Sabtu (12/9/2015).

Foto yang diberi judul ‘Tangis Lega Pengungsi Suriah’ oleh akun Facebook BBC Indonesia itu sendiri dijepret oleh seorang fotografer asal Jerman bernama Daniel Etter. Sang fotografer mengaku sangat terharu saat menyaksikan momen kegembiraan dari keluarga tersebut.

“Saya sangat terharu atas tangis lega keluarga ini. Karena inilah saya melakukan apa yang saya lakukan,” terang Etter pula dalam keterangan tertulisnya yang dilansir BBC Indonesia.

Foto itu pun langsung mendapat banyak komentar dari para pengguna Facebook lainnya, hingga mencapai 101 komentar saat berita ini ditulis. Sedangkan, 167 pengguna lainnya ikut membagikannya, dan 792 orang menyukai foto yang diunggah pada 4 September 2015 itu.

“Titipkan sebait do’a buat mereka..tinggalkan sebaris harapan untuk merka.Tuhan,,lindungi mereka.sebenarnya mereka adalah korban dari kebiadaban manusia nista,” tulis Samuel.

Sumber:

https://www.facebook.com/bbc.indonesia/photos/a.10151971965335434.892659.10150118096995434/10156020498800434/?type=1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *