Tangki Meledak, Buruh Jadi Korban

0

Makassar – Sebanyak 2 pekerja SPBU Kabupaten Maros, Sulsel yang terluka akibat meledaknya tangki bunker pada hari Senin, 6 Maret 2017, pukul 19.45 WITA masih dirawat di rumah sakit..

Foto Ilustrasi

Sunardi (18) dan Firman (22) saat ini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar dan Sumah Sakit Salewangang, Kabupaten Maros.

Kondisi Sunardi yang baru bekerja delapan bulan sebagai operator SPBU kini sudah bisa duduk dan bisa berbicara walaupun terbata-terbata karena melepuh akibat luka bakar.

“Saya berdiri bersebelahan dengan Firman di atas bibir bungker. Tiba-tiba ada ledakan dan keluar semburan api menyambar kena wajah,” kata Sunardi seperti dikutip dari merdeka.com.

Sunardi menjelaskan dia bekerja sebagai operator SPBU namun terkadang membantu temannya yang bernama Firman untuk membersihkan tangki penyimpanan BB. Tiba-tiba saja, tangki meledak dan semburan api itu mengenai mulut dan rambutnya hingga terbakar.

Setelah kejadian tersebut, ia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh temannya menggunakan sepeda motor. Untungnya, semua biaya pengobatan dan perawatan telah ditanggung oleh perusahaan karena ia belum memiliki kartu BPJS.

Berbeda halnya dengan kondisi Firman yang sudah bekerja sebagai operator SPBU selama 4 tahun. Dia hanya menderita luka bakar di pergelangan tangan kanannya saja. Namun, kondisi telinganya masih terasa mendengung akibat suara ledakan yang cukup kencang saat itu.

Kondisi Firman lebih ringan, karena Firman tanggap ketika ada ledakan,ia langsung lari menjauh dari ledakan tersebut. Selain Firman dan Sunardi, korban lainnya adalah Rizal (19), Suardi (20) yang sudah pulang dari rumah sakit. Abdul Razak, Andi Makkulau, Riko Tendean, dan Jamaluddin masih menjalani perawatan intensif dan Andul Razak (44) kondisinya lebih parah dibandingkan dengan korban lainnya.

Karena saat kejadian, dialah yang berada di dalam tangki tersebut, luka bakar di tubuhnya pun mencapai 90%, hingga ia dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirhusodo, Makassar. Keluarganya pun hanya diam ketika dimintai keterangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *