THR Diberikan Paling Lambat 7 Hari Sebelum Idul Fitri

Jakarta –
Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif  Dhakiri
mengimbau agar Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dilakukan paling lambat
satu minggu sebelum Idul Fitri. Hal itu tertulis dalam surat edaran Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor1/MEN/VI/2016 tentang pembayaran THR Tahun
2016.

Surat Edaran Menaker (Foto: Wahidin)

Berdasarkan peraturan
Menteri Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi pekerja/buruh di
perusahaan, pemberian THR merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pengusaha kepada pekerja/buruh.

Adapun pembayaran THR
Keagamaan dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Diberikan
    kepada buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara
    terus-menerus atau lebih
  2. Besaran
    THR Keagamaan ditetapkan sebagai berikut:
a.       Pekerja/buruh
yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih,
diberikan THR sebesar satu bulan upah
b.      Pekerja/buruh
yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12
bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa kerja dengan perhitungan: Masa
kerja x satu bulan upah : 12
  1. Bagi
    perusahaan yang telah menetapkan besaran nilai THR keagamaan dalam
    perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau
    kebiasaan yang telah dilakukan lebih besar dari  nilai THR Keagamaan sebagaimana nomor
    dua, maka THR Keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan
    perjanjian kerja, peraturan perusahaan, 
    perjanjian kerja bersama atau kebiasaan yang telah dilakukan
  2. Diberikan
    satu kali dalam satu tahun dan pembayarannya disesuaikan dengan hari raya
    keagamaan masing-masing pekerja/buruh
  3. THR
    Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya
    keagamaan
Melalui surat edaran
tertanggal 6 Juni 2016 itu, Menaker juga mengimbau agar para Gubernur dan
Bupati/Walikota senantiasa memperhatikan, mengawasi, dan menegaskan para
pengusaha di wilayahnya masing-masing untuk melaksanakan pembayaran THR tepat
waktu.
Selain itu, untuk mempersiapkan
hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah, Menaker memandang perlu adanya
penyelengaraan mudik bersama dan membentuk Pos Komando Satuan Tugas (Posko
Satgas) Ketenagakerjaan Peduli Lebaran Tahun 2016. Posko ini untuk mengantisipasi
timbulnya keluhan dalam pelaksanaan THR Keagamaan. (Ern**)

Tinggalkan Balasan