Solidaritas.net, Jakarta – Berdasarkan penemuan China Labor Watch (CLW), ternyata pekerja tersebut masih mendapatkan upah kecil, menjalani waktu lembur berlebihan, serta ditempatkan di asrama yang seadanya dan tidur di kasur yang penuh jamur dan kutu. Padahal, Apple sudah berjanji akan meningkatkan kualitas hidup para pekerjanya di pabrik Pegatron sebagai penyuplai komponen iPhone.
Berdasarkan penulusuran CLW, kondisi asrama yang ditempati para pekerja sangatlah menyedihkan. Tiap kamar ditempati 14 orang dan kasurnya dipenuhi oleh jamur serta kutu, demikian dikutip Solidaritas.net dari Detik.com, Jumat (23/10/2015).
Kemudian mengenai aturan resmi, sebenarnya Apple melarang para pekerjanya untuk bekerja lebih dari 60 jam tiap minggunya. Namun, faktanya hanya 42 persen dari total pekerja di Pegatron yang bekerja tepat atau kurang dari 60 jam per minggu.
Setiap pekerja diharuskan untuk lembur setidaknya 20 jam tiap minggunya. Sementara aturan kerja delapan jam per hari dan lima hari per minggu sama sekali tidak diterapkan di pabrik tersebut.
Lebih lanjut, para pekerja yang merakit iPhone di pabrik Pegatron itu diberi upah sebesar USD 1,85 per jam atau USD 318 per bulan atau sama dengan Rp. 4,2 juta karena USD 1 sama dengan Rp. 13.500. Sedangkan jika ditambah dengan kerja lembur, mereka bisa mendapatkan upah hingga USD 753. CLW mengeluhkan hal ini. bukan hanya itu, CLW juga keluhkan pintu darurat pabrik yang masih sulit ditemukan.
Temuan lainnya adalah di pabrik ini pelatihan kemanan hanya dilakukan selama delapan jam, padahal sesuai aturan yang berlaku, maka pelatihan keamanan semestinya dilakukan selama 24 jam. Lebih fatalnya, dalam pelatihan keamanan, para pekerja dipaksa untuk menyontek jawaban dan dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka sudah menerima pelatihan keamanan selama 20 jam.
Perusahaan ini juga disoroti pada 2014 lalu, media besar asal inggris, BBC juga pernah melakukan investigasi pada pabrik supplier Apple ini. Dalam sebuah video berjudul Apple’s Broken Promises, BBC menuding bahwa Apple telah gagal untuk melindungi pekerjanya. BBC mengklaim menemukan beberapa pekerja tidur saat jam kerja dan banyak pekerja di bawah umur di pabrik-pabrik milik Pegatron.