Tolak PHK, Buruh PT Woojin Sepatu Unjuk Rasa

Solidaritas.net, Serang – Buruh PT Woojin Sepatu (Bees Footwear Inc) membuktikan perjuangan mereka dalam menolak keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh manajemen perusahaan terhadap dua rekan mereka. Para buruh yang tergabung dalam serikat buruh Federasi Serikat Pergerakan Buruh Indonesia (F-SPBI) itu menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (29/4/2015), untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada pihak manajemen perusahaan.

buruh woojin
Buruh pabrik sepatu PT Woojin berunjuk rasa, 29 April 2015.

Unjuk rasa itu sendiri berlangsung sejak pukul 09.00 WIB di depan pabrik PT Woojin Sepatu yang berlokasi di Jl Raya Serang-Jakarta KM 80 Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Serang, Banten. Mereka membawa spanduk dan sejumlah poster yang bertuliskan isi tuntutan mereka kepada pihak manajemen perusahaan. Selain itu, para buruh juga menyampaikan orasi dalam aksi unjuk rasa yang dijaga petugas kepolisian dan keamanan perusahaan itu.

Menurut Ketua Umum F-SPBI, Sohari, tuntutan utama mereka adalah agar perusahaan menghentikan PHK terhadap buruh yang bekerja di sana dan mempekerjakan kembali rekan-rekan mereka yang telah di-PHK. Sebelumnya, dua buruh yang juga merupakan anggota F-SPBI, Yayat Ruhiyat dan Mad Juhri di-PHK oleh perusahaan. PHK itu dilakukan karena mereka menolak dimutasi, setelah mendirikan F-SPBI di perusahaan tersebut.

“Pekerjakan kembali buruh atas nama Saudara Yayat Ruhiyat dan Saudara Mad Juhri, Sekretaris dan Wakil Ketua PB (Pimpinan Basis) F-SPBI PT Woojin Sepatu dan batalkan mutasi,” kata Sohari soal tuntutan utama mereka kepada perusahaan, Rabu (29/4/2015).

Selain itu, seperti sudah diberitakan sebelumnya, perusahaan yang memproduksi sepatu merek ASICS tersebut juga telah melakukan mutasi terhadap sejumlah pengurush PB F-SPBI PT Woojin Sepatu lainnya, yakni Agus Priyanto (Wakil Ketua) pada 20 April 2015, serta Indah Novi Nursani (Ketua), Adedih (Wakil Sekretaris), serta Amin Rismanto dan Mohammad Alwi (Anggota) tanggal 23 April 2015. Mereka semua dimutasi ke PT Bessco 1 Karawang.

Tidak hanya itu saja, Sohari mengatakan mereka juga menuntut agar dilakukan perubahan status hubungan kerja dari pekerja kontrak menjadi pekerja tetap, serta menghentikan diskriminasi dan upaya pemberangusan serikat buruh di perusahaan itu. Kemudian, mereka juga meminta agar kasus dugaan suap dalam proses kesepakatan penangguhan upah minimum di perusahaan itu diusut hingga tuntas dan upah minimum bisa diberlakukan.

“Setelah aksi yang kami lakukan hari ini, semakin kuat dugaan kami bahwa ada suap dalam kesepakatan penangguhan upah minimum tahun 2015 di PT Bees Footwear Inc, dan yang menikmati suap itu pasti orang-orang yang melakukan kesepakatan,” tambahnya lagi.

Perjuangan para buruh PB F-SPBI PT Woojin Sepatu ini sepertinya tidak akan berhenti begitu saja, hingga tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak perusahaan. Sohari sendiri menegaskan bahwa perjuangan ini untuk membebaskan kaum buruh dari perbudakan.

“Perjuangan dan perlawanan kami kemarin, hari ini, dan di hari selanjutnya adalah bukan persoalan menang atau kalah. Tapi setidaknya kami telah, tetap, dan akan selalu membuktikan bahwa untuk membebaskan kaum buruh dari belenggu sistem penindasan, penghisapan, dan perbudakan kaum kapitalis adalah dengan cara berjuang dan melawan,” pungkas Sohari.

Tinggalkan Balasan