Solidaritas.net, Sidoarjo – Puluhan buruh pabrik pembuat alat kantor, CV Dirgahayu, di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur mendirikan tenda di depan pabrik. Pendirian tenda ini merupakan bentuk aksi protes terhadap perusahaan, pasalnya selama tujuh bulan buruh bekerja, belum mendapatkan upah. Selain itu, perusahaan yang dikabarkan bangkrut ini juga belum memberikan pesangon kepada buruh.
“Kami mendirikan tenda di depan lokasi pabrik yang ada di Waru ini sebagai salah satu upaya kami menuntut pada perusahaan untuk membayarkan pesangon dan gaji kami selama tujuh bulan terakhir,” kata salah seorang perwakilan buruh Rudy Susanto, Kamis (1/10/2015), dilansir dari Okezone.com.
Selama tujuh bulan terakhir, kata dia, para buruh sudah melakukan langkah persuasif dengan meminta kejelasan terkait hak mereka selama ini.
“Namun alasan perusahaan, kalau pesangon dan gaji tersebut akan diberikan setelah pabrik yang ada di Waru tersebut laku dijual,” katanya.
Rudy juga mengungkapkan, sejak tujuh bulan terakhir pihak perusahaan memang sudah tidak lagi berproduksi. Alasan para petinggi perusahaan mengatakan bahwa pabrik sudah bangkrut. Namun pihak perusahaan masih mewajibkan buruh untuk melakukan absen.
“Namun, pihak perusahaan masih mewajibkan kepada kami untuk melakuan absen masuk kerja setiap pukul 07.30 WIB sampai pukul 08.30 WIB. Jadi selama tujuh bulan itu, setelah kami absen di pabrik, kembali lagi pulang,” katanya.
Oleh karena itu dirinya bersama-sama dengan rekannya yang lain mendirikan tenda di depan lokasi pabrik untuk mengetahui kondisi terkini di pabrik karena di dalam pabrik masih banyak peralatan produksi.
“Tujuan kami mendirikan tenda ini karena kami ingin terus memantau apakah pabrik ini sudah dijual atau belum,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Agus S mengatakan, saat ini pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada para buruh ini.
“Kami akan terus melakukan pendampingan kepada buruh agar mereka kembali mendapatkan hak-hak mereka yang selama ini masih belum diterima,” pungkasnya.