Unjuk Rasa Buruh, Dari Aksi “Tawaf” Sampai Dorong Sepeda Motor

Solidaritas.net, Jakarta – Ada banyak cara yang dilakukan kaum buruh dalam berunjuk rasa. Tidak hanya berorasi menyampaikan tuntutan, mereka juga melakukan berbagai cara unik untuk menunjukkan perjuangan dalam mendapatkan hak-haknya. Mungkin para buruh merasa dengan cara-cara yang tak biasa itu pemerintah bisa memberikan perhatian pada mereka.

buruh dorong motor protes kenaikan bbm
Masa buruh dorong motor sebagai protes atas kenaikan harga BBM, Jakarta, 10 Desember 2014. © ANTARA/Andika Wahyu.

Salah satunya seperti yang tampak dalam aksi unjuk rasa nasional yang digelar kaum buruh di Jakarta pada Rabu (10/12/2014). Setelah puas berorasi dari pagi, para buruh pun melakukan hal yang unik dalam aksi unjuk rasa tersebut. Para buruh yang bergabung dengan aktivis mahasiswa itu melakukan aksi “tawaf” atau mengelilingi Bundaran Hotel Indonesia (HI). Bahkan tidak hanya sekali, mereka melakukannya hingga tiga kali putaran.

“Mari kawan-kawan kita tawaf tiga kali demi perjuangan kita,” kata salah seorang orator dari mobil komandonya sekitar pukul 17.00 WIB petang, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Para buruh pun kemudian mengambil sepeda motornya yang diparkir dadakan di badan jalan di kawasan Bundaran HI tersebut untuk melakukan “tawaf” ini. Mereka mengikuti mobil komando untuk mengelilingi Bundaran HI. Akibatnya, petugas kepolisian terpaksa menutup akses kendaraan dari Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman. Tak ayal, kemacetan panjang pun terjadi di kedua ruas jalan tersebut saat jam pulang kerja itu. (Baca juga: Ditelepon Jokowi, Demo Buruh Langsung Balik Kanan)

Sebelumnya, massa buruh juga melakukan hal unik lainnya dalam aksi unjuk rasa tersebut. Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, mereka pun melakukan aksi dorong sepeda motor. Tidak tanggung-tanggung, para buruh mendorong sepeda motornya hampir 3 kilometer. (Baca juga: Forum Buruh Jakarta “Serbu” Balaikota DKI Jakarta)

“Bensin mahal bos!! Doroong motor! Pemerintah bodoh enggak perhatikan rakyaat! Dorong! Ayo dorong sampai bodoooh!” teriak massa buruh dalam aksi itu, dilansir Okezone.com.

(Baca selanjutnya di halaman 2)

Aksi dorong sepeda motor itu dilakukan para buruh dari JL MH Thamrin menuju Bundaran HI. Massa buruh yang berasal dari eberapa organisasi buruh, di antaranya Serikat Pekerja Kereta Api Jabodetabel (SPKAJ), Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI), dan Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP), dan aktivis mahasiswa dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) itu dengan kompak melakukan aksi dorong sepeda motor tersebut.

Para peserta aksi unjuk rasa itu sendiri tidak hanya menyampaikan penolakan mereka terhadap kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Selain itu, para buruh juga menuntut revisi upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014, dan mendesak agar pemerintah segera menghapus sistem kerja outsourcing.

Dengan cara-cara unik seperti ini, tentunya aksi unjuk rasa yang dilakukan kaum buruh jauh lebih aman. Meski sempat menyebabkan kemacetan parah di ibukota, namun aksi unjuk rasa mereka tersebut tidak sampai mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas publik atau pun kerusuhan massal dengan aparat. Bagi mereka yang penting, aspirasinya tetap tersampaikan. Mogok nasional yang sebelumnya direncanakan ditunda hingga batas waktu yang belum jelas.

Tinggalkan Balasan