Usai Diskusi, Aktivis HAM Pakistan Tewas Ditembak

0

Solidaritas.net, Pakistan- Usai melakukan diskusi tentang dugaan penyiksaan di provinsi Balochistan, aktivis HAM terkemuka di Pakistan, Sabeen Mehmud ditembak saat berjalan bersama Ibunya menuju rumah sakit di Karachi yang merupakan ibu kota Provinsi Sindh, terletak di Laut Arabia utara-barat Sungai Indus dengan populasi sekitar 14 juta, salah satu kota terpadat di dunia, disebut pula kota pelabuhan, Sabtu (25/4/2015).

sabeen mehmud
Sabeen Mehmud. Foto: Asiasociety.org.

Seperti pernyataan di koran Dawn Pakistan yang dilansir BBC News “Mehmud meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia ditembak lima kali dan ibunda Mehmud dalam keadaan kritis,”

Sebelumnya Mehmud pernah menjadi subyek ancaman pembunuhan. Dia adalah direktur badan amal The Second Floor, yang biasa dikenal sebagai T2F. T2F teratur mengadakan seminar tentang isu-isu hak asasi manusia di kafe atau toko buku. Diskusi atau seminar yang dia selenggarakan selalu dipadati aktivis pro kebebasan Karachi dan mahasiswa.

Terkait penyiksaan di provinsi Balochistan, provinsi perbatasan antara Pakistan dan Iran tersebut merupakan tempat berjuang Taliban, separatis Balochistan, dan kelompok-kelompok militan lainnya. Kelompok Taliban adalah kelompok yang dibentuk pada September 1994, pertama kali muncul dalam seminar keagamaan yang dibiayai oleh dana dari Arab Saudi yang menghotbahkan aliran Islam Sunni garis keras.

Dewan Keamanan PBB mengecam tindakan kelompok ini karena kejahatannya terhadap warga negara Iran dan Afghanistan. Taliban melakukan berbagai aksi pelanggaran HAM di Afghanistan.

Kelompok ini mendapat pengakuan diplomatik hanya dari tiga negara, yaitu Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta pemerintah Republik Chechnya Ichkeria yang tidak diakui dunia. Sebagaimana yang diberitakan Bbc.co.uk, Taliban tidak menyukai televisi, musik dan bioskop, kelompok ini menentang anak perempuan berusia 10 tahun ke atas bersekolah.

Di Pakistan dan Afghanistan, kelompok inti memperkenalkan atau mendukung hukuman seperti eksekusi mati pembunuh dan pelaku jinah di depan umum dan amputasi bagi mereka yang dinyatakan bersalah mencuri. Kaum pria diwajibkan memelihara janggut dan kaum wanita harus mengenakan burka yang menutup seluruh tubuh mereka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *