“Banyak pelajaran yang kita dapatkan, baik positif maupun negatif selama satu tahun ini. Yang baik harus tetap kita pertahankan,” ujar Ketua Pimpinan Pusat (PP) FKI SPSI, Kris Soemardjo, saat acara potong tumpeng tersebut.
Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) FKI SPSI, Agus Ahmad Sudrajat bersyukur karena hingga kini FKI SPSI masih bisa eksis. “Saya berharap keluarga besar FKI jadi lebih solid dalam berorganisasi. Semua masalah harus melalui mekanisme organisasi.”
Acara Milad FKI SPSI di Gor Tambun mengundang sejumlah pimpinan serikat buruh lainnya, seperti Obon Tabroni dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Ata bin Udi dari Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB).
Perwakilan GSPB Ata bin Udi menyampaikan pentingnya aksi massa dan kepribadian sebagai karakter yang harus dimiliki oleh buruh. “Lima tahun lalu, kami sudah melakukan aksi-aksi membuat tenda perjuangan di depan pabrik dan sering ditertawai oleh serikat buruh lain. Tapi sekarang, aksi-aksi membuat tenda perjuangan juga marak dilakukan serikat buruh,” jelasnya dalam orasi yang disaksikan oleh para tamu undangan di Gor Tambun.
Di dalam orasinya, Agus meminta anggota FKI SPSI agar lebih solid di tahun 2014. FKI SPSI berencana akan membuka tahun 2014 dengan aksi untuk mengadvokasi anggota yang terkena kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) di PT Murakami Delloyd Indonesia (MDI) dan PT Nippon Sari Corpindo (NIC) yang memproduksi Sari Roti.
Rencana Agus tersebut mendapatkan respon dari Konsulat Cabang (KC) FSPMI Bekasi, Obon Tabroni yang menawarkan agar FKI bisa bergerak bareng dengan Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) FSPMI untuk mengadvokasi anggota yang diPHK oleh PT Kalbe Farma.
Perayaan Milad di Gor Tambun tersebut juga diisi dengan bakti sosial donor darah, pembacaan puisi, musik, pemutaran film dan orasi dari masing-masing ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tergabung dalam FKI SPSI. (SD)
