Solidaritas.net – Di antara sekian banyak ucapan lebaran yang bertebaran di beranda Facebook, kami memilih gambar Yayak Yatmaka sebagai ucapan lebaran pilihan kami. Gambar ini diposting dengan caption:
“Selamat Berlebaran dan Maapin lah lahir dan batin. Tapi, tetap jangan dulu kasih maaf pada para Penindas yang telah membuat Rakyat harus ‘berpuasa’ di luar bulan Ramadhan……..”
Tak hanya tampil dengan warna yang solid, tegas dan ilustrasi mudah dipahami, gambar ini juga mewakili perasaan kaum buruh dan rakyat yang tertindas oleh sepatu kapitalis dan pejabat korup. Sehingga, rakyat hanya menerima cecaran kesejahteraan, seperti kucing yang menerima makanan berupa tulang-belulang saja.
Tak semua buruh mampu merayakan hari lebaran dengan suka cita. Sebagian mereka bahkan ada yang memilih lembur di hari lebaran dengan iming-iming upah lembur yang besar. Begitu juga rakyat miskin yang di bulan Ramadhan lalu, menuntut tunjangan hari raya (THR) ke Kementerian Sosial (Kemensos). (Baca: Tuntut THR dari Pemerintah, Rakyat Miskin Geruduk Rumah Mensos)
Selama setahun penuh, buruh berjibaku bekerja keras, sementara hanya diupah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara subsisten. Belum lagi tanggungan utang/kredit rumah, motor, pendidikan anak, dll.
Bahkan, ada Ibu-ibu buruh dari PT Tristar Garment yang hanya menerima THR sebesar Rp 380 ribu! (Baca: [Foto] THR Tidak Dibayar, Buruh Perempuan Mogok)
Selamat lebaran, mohon maaf lahir dan batin di antara sesama rakyat tertindas.
